Denpasar dan Bali dalam Trajektori Gerakan Queer di Indonesia

Sesudah membaca arsip lalu apa? Bagaimana kita melakukan riset berbasis arsip? Bagaimana memetakan pertanyaan untuk merespon materi-materi arsip? Melalui topik Denpasar dan Bali dalam trajektori gerakan queer di Bali, kita akan melakukan latihan untuk mendekati pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teknis dan etis dari proses mengarsip; tentang bagaimana merespon yang ada dan yang tidak dalam sebuah arsip, bagaimana kita mempertanyakan bias-bias pengarsip, bagaimana menemukan kaitan antara gerakan dan keputusan subjek arsip yang lebih personal dan seterusnya.

Sesi ini akan dibuka dengan presentasi singkat tentang distribusi materi yang berkaitan atau bahkan tidak berkaitan dengan Denpasar dan Bali dalam gerakan queer di Indonesia; mulai dari surat-surat lobby yang dikirimkan oleh Margaret Mead, Jane Belo dan kelompoknya dalam upaya pembebasan R. Goris dan Walter Spies di masa zedenschandaal 1930, kisah hidup Broeder Aquino, kematian Edward G. Hop, stigma terhadap klab malam dan ODHIV, hingga YCU, lahirnya Kelompok GD dan terlaksananya KLGI III.

Peserta akan dibagi perkelompok untuk membaca arsip dan menuliskan pertanyaan-pertanyaan lanjutan untuk memperkaya konteks atau merencanakan riset dari materi yang ada. Pertanyaan panduan akan disediakan sebagai pembuka refleksi. Perwakilan masing-masing kelompok akan berbagi tentang proses dan satu pertanyaan pilihan.

Jika kawan-kawan luang, mari datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *