Sejarah dan Depolitisasi Gerakan Perempuan Bali

Barangkali kita akan terdiam sejenak jika diminta menyebutkan siapa saja para perempuan di Bali yang berperan melawan kolonialisme atau gerakan perempuan Bali yang terlibat aktif dalam pembebasan nasional. Barangkali juga, sebagian dari kita akan menjawab dengan pertanyaan, “Bagaimana mungkin perempuan Bali bergerak dan melawan kolonialisme, ketika Bali masih kuat dengan budaya Koh Ngomong (malas berdebat/bersikap bodo amat)”?

Ketidaktahuan dan budaya Koh Ngomong justru muncul dari pembisuan kolektif dan politik pelupaan pada masa Orde Baru. Pembisuan kolektif tersebut tidak lepas dari opresi 65 dan mantra-mantra Sapta Pesona Pariwisata. Pembisuan ini memengaruhi segala aspek termasuk depolitisasi gerakan perempuan. Para perempuan maupun gerakan perempuan dapat bersikap politis “hanya” pada ruang politik yang “aman”.

Minggu nanti, bersama Amirah kita akan membicarakan sejarah gerakan perempuan Bali, opresi berlapis 65, politik pembisuan dan pelupaan kolektif, hingga depolitisasi gerakan perempuan Bali hingga kini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *