Yang Terlupakan dan Dilupakan; Saadah Alim

Saadah Alim adalah seorang penulis, penerjemah, aktivis isu perempuan, jurnalis, dan guru yang hidup pada periode tahun 1898 hingga 1968.

Saadah memulai kariernya pada tahun 1918 sebagai seorang guru sekolah dasar di sekolah berbahasa Belanda di Padang. Di tahun yang sama, majalah Soeara Perempoean didirikan olehnya. Majalah itu disebut sebagai media yang merepresentasikan ide feminisme Minangkabau gelombang kedua, setelah yang pertama diidentikkan dengan harian Soenting Melajoe dan Oetoesan Melajoe. Berbeda dengan surat kabar Soenting Melajoe yang masih berorientasikan kemapanan sosial, adat, dan tradisi, Soeara Perempoean dicap sebagai media massa perempuan radikal dengan mengusung slogan vrijheid (kebebasan).

Minggu, 17 Maret nanti, Aura Asmaradana datang ke Selasar Partikular untuk bercerita tentang Saadah Alim dan risetnya di buku Yang Terlupakan dan Dilupakan (Marjin Kiri, 2021). Aura adalah satu dari sepuluh periset Ruang Perempuan dan Tulisan yang meriset sepuluh penulis perempuan Indonesia. Jika kawan-kawan luang, mari datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *