Krisis Iklim dan Dongeng tentang Air di Bali

Lantang napas pariwisata dengan segala keleluasaannya di tengah petani yang semakin megap-megap karena krisis air terus berlanjut. Semakin hari debit air terus berkurang, apalagi musim kemarau. Tidak hanya menghadirkan kekeringan, juga kebakaran di perbukitan Desa Les.

Air memang menjadi fundamental dalam kehidupan, apalagi pertanian. Namun kekeringan semakin hari menghampiri petani. Kondisi ini pun telah dihadapi sebagian besar masyarakat petani di Bali lebih dari 10 tahun yang lalu. Pada 2012 silam, Stroma Cole melakukan penelitian tentang A Political Ecology of Water Equity and Tourism di Bali. Kajiannya menemukan air yang mengairi pertanian cenderung bersaing dengan pariwisata. Keadaan ini tidak bisa terlepas dari faktor lingkungan dan politik yang menghasilkan ketidakadilan pendistribusian dari pertanian ke pariwisata.

Diah dan Ayu, kawan-kawan perempuan kami yang kemarin melakukan riset Krisis Air di Utara dan Ketidakadilan Akses Air di Bali akan berbagi cerita-cerita temuan mereka soal krisis iklim yang tampak berada tepat sejengkal di hadapan kita. Selain itu ada beberapa dongeng yang mereka dapat dari tetua di Utara. Jika kawan-kawan lowong, mari datang. Nongkrong semeja dua meja, bahas Bali dari mana saja agar selalu eling lan waspada. Sampai jumpa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *