Bagaimana Seni Rupa Menatap Reformasi di Indonesia

Reformasi membawa perubahan besar dalam tatanan politik Indonesia, termasuk pengunduran diri Presiden Soeharto, lahirnya kebebasan pers, dan transisi menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka. Meskipun membawa banyak harapan, reformasi juga dihadapkan pada tantangan besar, seperti korupsi yang masih berlanjut, ketidaksetaraan sosial, dan proses penegakan hukum yang belum sepenuhnya tegak—bahkan kian blangsak.

Diskusi ini akan menyoroti bagaimana seniman merespons berbagai dinamika yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir melalui karya-karya mereka, serta bagaimana seni rupa menjadi medium untuk menyuarakan kritik, harapan, dan aspirasi masyarakat.

Kami senang kedatangan Savitri Sastrawan, pengajar dan salah satu kurator pameran Mengingat 25 Tahun Reformasi yang diselenggarakan di Cemeti Institut untuk Seni dan Masyarakat tahun 2023 lalu. Diskusi ini akan lebih banyak bergerak pada bentuk dan wacana para seniman, alih-alih mengglorifikasi reformasi, kami ingin mendudukannya sebagai satu ruang untuk bersama menafsir dan membicangkan sejarah, yang tersembunyi atau disembunyikan.

Jika kawan-kawan lowong, mari nongkrong! Santai, sambil cerita-cerita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *